Saturday, June 14, 2008

iklas


dalam hidup kita harus memiliki keseimbang antara kebahagiaan raga dan jiwa. sebisa mungkin kita membagikan ke sesama apa yang telah diterima yg merupakan ungkapan rasa syukur sehingga segala rejeki dan kemudahan ditambahkan kepada kita terus menerus.

ada yg dalam berbagi itu seingatnya dan ada yg rutin, ada yg dengan angka tertentu 2,5% 5%, 10% s/d 35% dan ada yang telah memberikan 100% miliknya ke sesama, ada yg memberikan dengan sukarela penuh kebahagiaan dan ada yg memberikan dengan "khusus ke sesama operator" serta "syarat & ketentuan berlaku". semua tidak ada yg salah karena setiap tindakan itu merupakan pilihan dan tanggung jawab moral pribadi mereka kepada Sang Pencipta dan sesama.

sy jadi teringat kata2 salah satu rekan dalam suatu diskusi dia punya kiat bahwa untuk berhasil "Tuhan itu harus disuap", dia kasih contoh katakan bulan depan ingin mendapatkan penghasilan 100 juta maka bulan ini harus berkorban 2,5 juta istilah dia "amalnya sdh diindent dan dibayar lunas agar rejeki pasti dibalaskan kemudian". secara pribadi sy tidak sependapat, seolah2 "betapa rendahnya moral Tuhan karena harus disogok segala dan untuk patuh menuruti nafsu kita sebagai manusia" karena katakan tanpa kita berikan persembahan apapun Tuhan itu tetaplah Maha Kaya dan Pengasih dan Maha Maha yang lain serta tidak perlu perlakuan demonstratif justru sebaliknya kita sebagai manusia akan kelihatan "belangnya" berupa "ego dengan mendemonstrasikan amal baik" secara mencolok seperti itu, biarlah sifat arif dan bijaksana itu mengalir dari dalam diri kita berupa kasih sayang terhadap sesama tanpa peduli siapa dia, "caring someone else no matter who, how, what doing they are"

itulah Golden Rule yg sepatutnya lebih kita amalkan. sy jadi teringat kata2 mantan top CEO Group Astra Bpk TP Rachmat dalam suatu bincang2 bahwa "rasa bahagia dia dapatkan ketika memberi"

saya pribadi menggangap tindakan sehari2 itu haruslah merupakan amal kebaikan asal dilakukan dengan penuh iklas yg akan tercatat dalam Buku Kehidupan, sementara itu definisi iklas bagi sy adalah memberikan dengan tulus dan melupakannya

No comments: